PERKECAMBAHAN BENIH
( Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutan )
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkecambahan merupakan proses yang kompleks berupa perombakan kembali
pertumbuhan aktif dari embriyo untuk melanjutkan pertumbuhan dan
perkembangan sampai terbentuk anakan yang mampu berdiri sendiri.
Sumber utama bagi benih yang ditanam agar dapat hidup adalah radiasi matahari. Bagian dari radiasi matahari yang dapat dilihat adalah cahaya. Cahaya sangat diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan hijau untuk mensintesis makanannya. Namun intensitan cahaya yang diperlukan oleh tiap-tiap tumbuhan berbeda-beda.
Perkecambahan benih juga dipengaruhi oleh air. Volume air yang ada di dalam tanah memengaruhi proses perkecambahan dari suatu benih. Jika benih yang dikecambahkan kekurangan air, maka benih tidak akan tumbuh. Volume air yang dibutuhkan benih adalah voume maksimum.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengecambahkan suatu benih.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui faktor yang memengaruhi pertumbuhan benih.
3. Agar mahasiswa mampu melakukan pengamatan perkecambahan suatu benih.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hudup merupakan hasil interaksi antara faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal faktor internal dan faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah gen, nutrisi, hormon, dan lingkungan. Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat di dalam sel makhluk hidup. Gen berpengaruh pada setiap struktur makhluk hidup dan juga perkembangannya, walaupun gen bukan satu-satunya faktor yang memengaruhinya. Artinya, sifat-sifat yang tampak pada makhluk hidup seperti bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna mata warna bulu pada hewan, warna bunga, penambahan ukuran, dan sebagainya dipengaruhi oleh gen yang dimilikinya. Masing-masing jenis (spesies), bahkan masing-masing individu memiliki gen untuk sifat tertentu. Tumbuhan/tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik, misalnya cepat tumbuh dan berbuah lebat serta didukung lingkungan yang sesuai, maka akan menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik pula. Sebaliknya, jika suatu tanaman tidak memiliki yang unggul seperti cepat tumbuh, cepat berubuah, dan berbuah lebat, meskipun ditanam pada kondisi lingkungan yang sesuai, maka pertumbuhan dan perkembangannya kurang baik. Demikian pula pada hewan ternak yang memiliki gen unggul, misalnya pertumbuhan cepat dan dengan memberikan makanan yang cukup maka akan menunjukan pertumbuhan dan perkembangan yang baik pula. Sebaliknya, jika hewan ternak tersebut tidak memiliki gen unggul dengan pertumbuhan yang cepat, meskipun didukung dengan pemberian makanan yang cukup maka pertumbuhan dan perkembangannya tidak sebaik bila hewan tersebut memiliki gen unggul (Sutopo, 2002).
Nutrisi/makanan berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Fungsi nutrisi diantaranya adalah sebagai bahan pembangun tubuh makhluk hidup. Sampai batas usia tertentu manusia akan mengalami pertumbuhan, yaitu bertambah tinggi dan besar. Hal ini dapat terjadi karena setiap hari manusia makan makanan yang cukup bergizi. Demikian pula pada hewan, pada batas periode tertentu juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan karena hewan tersebut makan setiap hari. Nutrisi bagi sebagian besar hewan dan manusia dapat berupa protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Protein merupakan bahan pembangun sel-sel tubuh. Oleh karena itu, dalam masa pertumbuhan harus mendapatkan protein yang cukup. Seperti makhluk hidup lain, tumbuhan juga membutuhkan nutrisi. Nutrisi bagi tumbuhan khususnya tumbuhan hujau adalah air, zat-zat hara yang terlarut di dalamnya. Air dan zat-zat hara yang merupakan bahan baku bagi tumbuhan hijau akan diubah menjadi zat makanan melalui proses fotosintesis. Air dan zat-zat hara itu merupakan faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanpa air dan zat-zat hara, tumbuhan hijau tidak akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tumbuhan atau tanaman akan tumbuh dan berkembng dengan baik apabila air dan zat-zat hara yang dibutuhkan tersedia dengan cukup. Jika kekurangan air dan zat-zat hara akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi tidak sempurna. Kekurangan salah satu unsur pokok yang dibutuhkan oleh tanaman akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu. Pemupukan yang diberikan terhadap tanaman pada dasarnya adalah memberikan unsur-unsur hara yang berperan sebagai nutrisi bagi tanaman (Elzando,1993).
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup terutama tumbuhan sangat diengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan merupakan faktor eksternal. Faktor lingkungan berpera memengaruhi pertumbuhan dan perkembanga terutama adalah suhu, udara, cahaya, dan kelembaban. Tumbuhan/tanaman membutuhkan suhu tertentu untuk pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Setiap spesies tumbuhan umumnya memiliki suhu optimum yang berbeda-beda. Pada suhu optimum, suatu spesies tumbuhan memengauhi semua kegiatan tumbuhan yang berkaitan dengan proses pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan. Cahaya mutlak dibutuhkan tumbuhan hijau untuk proses fotosintesis. Namun demikian, cahaya merupakan faktor yang menghambat pertumbuhan tumbuhan. Karena cahaya akan menyebabkan zat tumbuh menjadi zat yang menghambat pertumbuhan. Keadaan ini dapat dibuktikan dengan meletakkan 2 kecambah di tempat yang berbeda. Satu kecambah diletakkan di tempat yang gelap (tidak ada cahaya) dan yang lain di tempat yang terang (ada cahaya). Dalam jangka waktu yang sama, kecambah yang diletakkan di tempat yang gelap akan lebih cepat tumbuh (lebih panjang) dari pada kecambah yang diletakkan di tempat terang (Hardjowiegono, 2006).
III. METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini
adalah, bak kecambah. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah,
benih, pasir, tanah.
B. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut.
1. Skarifikasi benih yang akan dikecambahkan dengan cara merendam biji dengan air panas selama 24 jam
2. Mengisi bak salah satu bak kecambah dengan tanah dan yang lain dengan pasir
3. Meletakkan benih yang telah diskarifikasi di media tanam
4. Mengmati perkecambahan selama 4 minggu.
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Pengamatan benih media tanah
No
|
Hari
|
Jumlah yang berkecambah
|
1
|
Ke 5
|
-
|
2
|
Ke 8
|
3
|
3
|
Ke 10
|
10
|
4
|
Ke 13
|
14
|
5
|
Ke 14
|
18
|
6
|
Ke 16
|
21
|
Tabel 2. Pengamatan benih media pasir
No
|
Hari
|
Jumlah yang berkecambah
|
1
|
Ke 7
|
5
|
2
|
Ke 10
|
7
|
3
|
Ke 12
|
12
|
4
|
Ke 14
|
16
|
5
|
Ke 16
|
19
|
B. Pembahasan
Dalam
percobaan ini benih yang dikecambahkan adalah johar (Cassia siamea)
yang berjumlah 100 benih yang dibagi menjadi 50 benih di media tanam
tanah dan 50 benih di media tanam pasir.
Sebelum benih yang akan
dikecambahkan di letakkan pada media tanam, benih sebelumnya dilakukan
skarifikasi dengan cara direndam pada air panas selama 24 jam. Setelah
itu benih diletakkan pada media tanam yang telah di siapkan.
Dari
pengamatan yang telah dilakukan, pada media tanah, hari pertaman sampai
hari kelima benih dengan belum berkecambah, pada hari ke delapan benih
mulai berkecambah yaitu 3 benih yang berkecambah. Pada hari ke 10 benih
yang berkecambah adalah 10, hari ke 13 benih yang berkecambah 14. Pada
hari ke 14 benih yang berkecambah adalah 18 dan hari ke 16 benih yang
berkecambah adalah 21.
Pada media tanam pasir, perkecamabahan
hari ke 7, benih yang berkecambah adalah 5, pada hari ke 10 benih yang
berkecambah adalah 7. Pada hari ke 12 jumlah yang berkecambah adalah 12,
pada hari ke 14 jumlah benh yang berkecambah adalah 16, dan pada hari
ke 16, jumlha benih yang berkecambah adalah 19.
Pada pengamatan
yang telah dilakukan, faktor yang paling memengaruhi pertumbuhan
kecambah adalah air, karena pada perkecambahan yang telah dilakukan,
intensitas air yang diberikan kurang optimum. Akibatnya jumlah benih
yang berkecambah sedikit. Hal ini sesuai dengan pendapat Elzando (1993),
bahwa protein merupakan bahan pembangun sel-sel tubuh. Oleh karena itu,
dalam masa pertumbuhan harus mendapatkan protein yang cukup. Seperti
makhluk hidup lain, tumbuhan juga membutuhkan nutrisi. Nutrisi bagi
tumbuhan khususnya tumbuhan hujau adalah air, zat-zat hara yang terlarut
di dalamnya. Air dan zat-zat hara yang merupakan bahan baku bagi
tumbuhan hijau akan diubah menjadi zat makanan melalui proses
fotosintesis. Air dan zat-zat hara itu merupakan faktor eksternal yang
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanpa air dan zat-zat
hara, tumbuhan hijau tidak akan dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik. Tumbuhan atau tanaman akan tumbuh dan berkembng dengan baik
apabila air dan zat-zat hara yang dibutuhkan tersedia dengan cukup. Jika
kekurangan air dan zat-zat hara akan menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman menjadi tidak sempurna.
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dalam percobaan ini adalah
1.
Sebelum benih yang akan dikecambahkan di letakkan pada media tanam,
benih sebelumnya dilakukan skarifikasi dengan cara direndam pada air
panas selama 24 jam. Setelah itu benih diletakkan pada media tanam yang
telah di siapkan.
2. Faktor yang paling memengaruhi pertumbuhan kecambah adalah air.
3.
Benih yang dikecambahkan berjumlah 100 benih yang dibagi menjadi 50
benih di media tanam tanah dan 50 benih di media tanam pasir.
DAFTAR PUSTAKA
Elzando, Sausanius. 1993. Dasar-Dasar Perkecambahan Benih. Jakarta: Erlangga.
Hardjowigeno. 2006. Pertumbuhan dan Perkembangan. Bandung : Grafindo.
Sutopo, 2002. Faktor-Faktor Pertubuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Belum ada tanggapan untuk "Laporan Perkecambahan Benih"
Posting Komentar