I. PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMakhluk hidup yang hidup di dunia ini tidak pernah terlepas dari keperluan akan tanah. Tanah merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup yang hidup di darat. Tanah berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, maka dari itu tanah merupakan komponen alam yang utama untuk menunjang kehidupan makhluk hidup.
Tanah adalah sistem lapisan kerak bumi yang tidak padu dengan ketebalan beragam yang berbeda yang terdiri dari butiran kerikil kasar, pasir, tanah lempung, tanah liat dan semua bahan lepas lainnya termasuk lapisan tanah paling atas sampai pada tanah keras. Ada 5 faktor yang mempengaruhi proses pembentukan tanah, yaitu : iklim, makhluk hidup, bentuk wilayah, bahan induk dan waktu. Iklim dan makhluk hidup merupakan faktor pembentuk tanah yang bersifat aktif, sedangkan bentuk wilayah, bahan induk, dan waktu merupakan faktor pembentuk tanah yang bersifat pasif.
Sifat fisik tanah adalah bentuk tanah yang bisa diamati oleh mata telanjang untuk mengetahui udara yang terdapat di dalam tanah. Yang memengaruhi sifat fisik tanah adalah bentuk tanah (bentuk media), jenis tanah, kadar air, tumbuhan yang terdapat di tanah tersebut.
B. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Agar mahasiswa mengetahui cara menganalisa sifat fisik media (jenis tanah)
2. Agar mahasiswa mengetahui kerapatan media (sifat fisik tanah)
3. Agar mahasiswa mengetahui faktor yang memengaruhi porositas
II. TINJAUAN PUSTAKATanah merupakan suatu sistem lapisan kerak bumi yang tidak padu dengan ketebalan beragam berbeda dengan bahan-bahan dibawahnya, yang juga tidak baku dalam hal warna, bangunan fisik, struktur, susunan kimiawi, sifat biologi, proses kimia ataupun reaksi-reaksi (Marbut, 2002).
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif dalam persen (%) antara fraksi-fraksi pasir, debu dan liat. Tekstur erat hubunganya dengan plastisitas, pereabilitas, keras, dan kemudahan, kesuburan dan produktivitas tanah pada daerah geografis tertentu (Hakim et al, 1982).
Bahan tanah tersusun atas empat komponen, yaitu bahan padat mineral, bahan padat organik, air, dan udara. Bahan padat mineral terdiri atas sibir batuan dan mineral primer, lapukan batuan dan mineral, serta mineral sekunder. Bahan padat organik terdiri atas sisa dan rombakan jaringan jasad, terutama akar tumbuhan, zat humik, dan jasad hidup penghuni tanah, termasuk akar tumbuhan hidup. Air mengandung berbagai zat terlarut. Maka disebut juga larutan tanah. Udara tanah berasal dari udara atmosfer, akan tetapi mengalami perubahan susunan karena saling tindaknya dengan tanah. Bahan padat merupakan komponen terbesar, maka tanah berkelakuaan sebagai bahan padat. Bahan padat membentuk kerangka tanah. Air dan udara tanah mengisi pori-pori di antara kerangka tanah. Oleh karena menempati ruangan yang sama, antara air dan udara tanah selalu terjadi persaingan dalam menempati pori. Dalam tanah basah, kebanyakan pori terisi air dan dapat menyebabkan terjadinya kahat udara. Sebaliknya, dalam tanah kering kebanyakan pori ditempati udara dan dapat menyebabkan terjadinya kahat air. Sifat fisik tanah merujuk kepada tabiat dan perilaku mekanik, termal, optik, koloidal, dan hidrologi tyanah. Tabiat dan perilaku menghadirkan sejumlah parameter yang dapat diamati dan atau diukur (Notohadiprawiro, 1999).
Bagi tetanaman fungsi pertama tanah adalah sebagai media tumbuh dan sebagai tempat akar berpenetrasi (sifat fisik) yang selama cadangan nutrisi (hara) masih tersedia di dalam benih, hanya air yang diserap oleh akar-akar muda, kemudian bersamaan dengan makin berkembangnya perakaran cadangan makanan ini menipis, untuk melengkapi kebutuhannya maka akar-akar ini menyerap nutrisi baik berupa ion-ion anorganik seperi N, P, K dan lain-lain, senyawa organik sederhana, serta zat-zat pemacu tumbuh. Kemudahan tanah untuk dipenetrasi tergantung pada ruang pori-pori yang terbentuk di antara partikel-partikel tanah, sedangkan stabilitas ukuran ruang tergantung pada konsistensi tanah terhadap pengaruh tekanan. Kerapatan porositas menentukan kemudahan air untuk bersikulasi dengan udara. Sifat fisik lain yang penting adalah warna dan suhu tanah. Warna mencerminkan jenis mineral penyusun tanah, reaksi kimiawi, intensitas pelindian dan akumulasi bahan yang terjadi. Sedangkan suhu merupakan indikator energi matahari yang dapat diserap oleh bahan-bahan penyusun tanah (Hanafiah, 2005).
Pori tanah adalah ruang-ruang yang terletak antara padatan bahan tanah. pori tanah diklasifikasikan berdasar pada ukuran yang setara ruang antar bahan padat tanah. Pengklasifikasian pori tanah da[at dilaksanakan dengan menganggap pori tanah ini sebagai bahan tunggal di dalam tubuh tanah. Antar pori besar berukuran setara akan dihubungkan oleh sekumpulan pori-pori berukuran sangat kecil.pada susunan padat sederhana butiran pasir, dengan pori yang berbentuk dan berukuran serupa, saling berhubungan, maka bidag kerut-tegas yang terlihat dianggap sebagai batas dari suatu pori. Pori dengan O < 30 mikron berperan penting bagi jasad renik tanah dan tanaman, pori dengan O 30-100 mikron penting pada fenomena pergantian udara tanah dan cadangan untuk transport dan pengagihan air tanah, dan pori dengan O > 100 mikron berperan besar dalam mempercepat laju penetrasi udara ke bagian tubuh tanah sebelah dalam, serta empercepat pelaluan air. Pori tanah dapat dikelompokan menjadi delapan kategori, yaitu packing void yang terdiri dari simple packing dan compound packing, vugh, vesicle, channel dan chamber, plane yang terdiri dari joint, craze dan skew (Poerwowidodo, 1990).
III. METODE PERCOBAAN
A. Alat dan BahanAdapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah balon, botol air mineral ukuran besar, cutter, dan karet gelang. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah pasir, tanah, sekam padi.
B. Cara KerjaAdapun cara kerja yang dilakukan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut.
1. Melubangi dengan ukuran kecil 3 botol air mineral pada bagian bawah botol
2. Mengisi botol 1 dengan sekam padi, botol 2 dengan pasir, dan botol 3 dengan tanah
3. Meniup 3 balon dengan ukuran yang sama
4. Memasang balon pada mulut botol dan ikat dengan karet gelang dan menahan baln denga tangan agar tidak kempes
5. Melepaskan pegangan pada balon secara bersamaan
6. Menghitung waktu yang diperlukan hingga balon kempes
7. Mencatat hasil pengamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil PengamatanAdapun hasil pengamatan yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Pengamatan kerapatan tanah
No
|
Nama media
|
Waktu (detik)
|
Keadaan balon
|
1
|
Sekam padi
|
2
|
Kempes
|
2
|
Tanah
|
6
|
Kempes
|
3
|
Pasir
|
4
|
Kempes
|
B. PembahasanDari percobaan yang telah dilakukan didapatkan bahwa perbedaan media pada percobaan ini sangat berpengaruh terhadap waktu yang diperlukan balon untuk kempes. Pada media sekam padi waktu yang diperlukan balon untuk kempes adalah 2 detik. Pada media tanah, waktu yang diperlukan balon untuk kempes adalah 6 detik. Dan pada media pasir, waktu yang diperlukan balon untuk kempes adalah 4 detik.
Perbedaan waktu ini disebabkan oleh kerapatan media. Pada media sekam padi memiliki kerapatan sangat kecil akibatnya udara yang ada dalam balon cepat menembus celah-celah media atau pori-pori media, akibatnya waktu yang dibutuhkan oleh balon untuk kempes sangatlah cepat. Pada media pasir memiliki kerapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kerapatan media sekam padi sehingga waktu yang diperlukan oleh udara untuk melewati pori-pori tanah lebih lama dibandingkan dengan waktu yang diperlukan udara untuk melewati pori-pori media sekam padi.
Media tersebut berbeda dengan media tanah, pada media tanah waktu yang diperlukan balon untuk kempes lebih leama dibanding dengan media sekam padi dan pasir. Hal ini disebabkan karena tanah memiliki kerapatan lebih tinggi dibandingkan dengan media sekam padi dan pasir akibatnya udara lebih sulit untuk melewati pori-pori tanah dan menyebabkan waktu yang diperlukan udara untuk melewati media tanah lebih lama.
Pori-pori ini sangat penting bagi tanah, dan lanjutnya pori-pori tanah ini juga mendukung pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Karena pori-pori tanah memiliki peran penting bagi tanah selain untuk pertukaran udara dalam tanah, pori-pori tanah juga berperan penting bagi jasad renik. Hal ini sesuai dengan pendapat Poerwowidodo (1990), bahwa Pori tanah adalah ruang-ruang yang terletak antara padatan bahan tanah. Pori tanah diklasifikasikan berdasar pada ukuran yang setara ruang antar bahan padat tanah. Pengklasifikasian pori tanah dapat dilaksanakan dengan menganggap pori tanah ini sebagai badan tunggal di dalam tubuh tanah. Antar poribesar berukuran setara akan dihubungkan oleh sekumpulan pori-pori berukuran sangat kecil. Pada susunan padat sederhana butiran pasir, dengan pori yang berbentuk dan berukuran serupa, saling berhubungan, maka bidang kerut-tegas yang terlihat dianggap sabagai batas dari suatu pori. Pori dengan O < 30 mikron berperan penting bagi jasad renik tanah dan tanaman, pori dengan O 30-100 mikron penting pada fenomena pergantian udara tanah dan cadangan untuk transpot dan pengagihan air tanah, dan pori dengan O > 100 mikron berperan besar dalam mempercepat laju penetrasi udara ke bagian tubuh tanah sebelah dalam, serta mempercepat pelaluan air.
Pori-pori tanah (porositas) yang tinggi dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, tekstur tanah, dan struktur tanah. hal ini sesuai dengan pendapat Pairunan, dkk (1997) bahwa porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur tanah, dan tekstur tanah. Porositas tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang salah satu diantaranya adalah keadaan tekstur tanah. Tanah yang bertekstur ganuler atau remah memiliki tingkat porositas yang lebih tinggi daripada tanah yang bertekstur massive (pejal) dengan tingkat porositas tanah yang kecil. Kedua tipe tekstur tanah tersebut memiliki perbedaan dalam hal ruang/ pori yang didalamnya terdapat air dan udara. Tanah yang bertekstur ganuler memiliki ruang/pori tanah yang besar berisi udara dan kadar air yang lebih sehingga menunjung tanaman dalam perkembangannya, sedangkan tanah bertekstur massive dengan tingkat pori yang lebih kecil serta kandungan air yang sedikit dan sangat mudah untuk hilang sehingga tanaman mudah kering.
V. KESIMPULANAdapun kesimpulan yang diperoleh dalam percobaan ini adalah
1. Untuk menganalisa kerapatan tanah dapat dilakukan dengan percobaan menggunakan balon yang telah berisi udara kemudian udara yang ada di dalam balon dibiarkan melewati media yang digunakan.
2. Kerapatan tanah dipengaruhi oleh besar-kecilnya pori-pori tanah
3. Faktor yang memengaruhi porositas tanah adalah kandungan bahan organik, tekstur tanah, dan struktur tanah.
DAFTAR PUSTAKAHakim, N.M.Y. Nyakta., A.M.Lubis, S.G.Nugroho, M.R.Saul, M.A.Diha, G.B.Hong,
H.H.Bayle. 1982. Dasar-dasar Ilmu tanah. Lampung: Universitas lampung.
Hanafiah, Ali Kemas. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Marbut 2002. Ilmu Tanah. Jakarta: Bhatara Karya Aksara.
Notohadiprawiro, Tejoyuwono.1999. Tanah dan Lingkungan. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Depdikbud.
Poerwowidodo. 1990. Genesa Tanah: Proses Genesa dan Morfologi. Jakarta: CV.Rajawali.
Belum ada tanggapan untuk "Laporan Sifat Fisik Tanah"
Posting Komentar